Ngajum – Hari ini, Rabu (15/9), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Malang kembali melaksanakan kegiatan penyiraman tanaman cabai di lahan Satuan Kerja Agribisnis (SAE) yang berlokasi di Ngajum, Kabupaten Malang. Aktivitas ini menjadi bagian penting dari rutinitas pembinaan kemandirian yang terintegrasi dengan program pertanian lapas. Penyiraman dilakukan secara teratur untuk menjaga kelembaban tanah, mendukung kesuburan tanaman, dan memastikan tumbuh kembang cabai berjalan optimal. Dengan perawatan yang baik, diharapkan cabai yang ditanam dapat menghasilkan panen berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi program ketahanan pangan pemasyarakatan.

Seluruh kegiatan perawatan dijalankan dengan penuh semangat oleh WBP yang terlibat langsung di lahan, mencerminkan kedisiplinan dan tanggung jawab mereka terhadap tugas yang diberikan. Para petugas lapas turut mendampingi dan mengawasi setiap proses untuk memastikan kegiatan berlangsung sesuai prosedur pertanian yang benar. Penyiraman tanaman cabai menjadi salah satu tahapan krusial dalam siklus pertanian, sebab ketersediaan air yang cukup dapat menentukan keberlangsungan hidup tanaman hingga masa panen. Selain penyiraman, WBP juga dilatih untuk memperhatikan kondisi tanaman secara menyeluruh, termasuk kesehatan daun, batang, hingga pengendalian hama. Hal ini menambah pengetahuan praktis yang bisa menjadi bekal setelah mereka kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat yang ditunjukkan para WBP dalam mengikuti kegiatan pertanian ini. “Kami berharap kegiatan pertanian ini tidak hanya memberikan aktivitas positif bagi WBP, tetapi juga menjadi bekal keterampilan yang bermanfaat untuk kehidupan mereka setelah bebas,” ujarnya. Teguh menegaskan bahwa pembinaan kemandirian seperti pertanian cabai ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen lapas dalam membekali WBP dengan kemampuan praktis dan produktif. Dengan begitu, mereka diharapkan mampu berkontribusi di masyarakat, memiliki daya saing, dan menjauhi perbuatan melanggar hukum. Program SAE Lapas Malang pun terus dikembangkan agar dapat memberikan manfaat berkelanjutan, baik untuk warga binaan maupun bagi ketahanan pangan secara umum.