Malang – Sebanyak 48 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Lapas Kelas I Malang (12/11). Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Kalapas Malang Teguh Pamuji beserta jajaran pejabat struktural. Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa diajak berkeliling meninjau berbagai unit layanan publik seperti layanan kunjungan, penitipan barang, dan ruang tatap muka. Mereka juga dikenalkan pada inovasi One Stop Service, sistem layanan publik berbasis teknologi informasi yang menjadi wujud komitmen Lapas Malang dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan terintegrasi bagi masyarakat.
Kegiatan berlanjut dengan kunjungan ke area pembinaan kemandirian warga binaan. Rombongan mahasiswa tampak antusias saat melihat proses pembuatan batik lukis dan mengamati koleksi karya di Galeri Lukis Lapas Malang. Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan meninjau kegiatan budidaya jamur dan tanaman anggrek yang menjadi salah satu unggulan pembinaan di bidang pertanian. Melalui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh gambaran nyata tentang penerapan pembinaan yang berorientasi pada peningkatan keterampilan dan kemandirian warga binaan.
Usai berkeliling, seluruh peserta menempati Aula Museum Pendjara Lowokwaroe untuk mengikuti sesi sambutan dan diskusi. Muhammad Farid, Sekretaris Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung selaku pendamping mahasiswa, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari jajaran Lapas Malang. Beliau menyebutkan bahwa melalui kunjungan ini, para mahasiswa dapat memahami bahwa lembaga pemasyarakatan tidak lagi sekadar tempat penghukuman, melainkan wadah pembinaan dan pemberdayaan manusia. “Stigma negatif tentang lapas kini seharusnya bergeser, karena lapas telah menjadi ruang bagi mereka yang ingin menebus kesalahan dan kembali berkontribusi untuk bangsa,” ujar Farid.
Dalam sambutannya, Kalapas Malang Teguh Pamuji turut memperkenalkan profil dan program unggulan Lapas Kelas I Malang serta menjelaskan fungsi lapas dalam sistem hukum nasional. Beliau menerangkan posisi penting petugas pemasyarakatan dalam rantai sistem peradilan pidana yang melibatkan kepolisian, kejaksaan, pengadilan, hingga tahap pembinaan di lapas. “Kami ingin para mahasiswa memahami bahwa pembinaan di lapas adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memanusiakan manusia. Di sini, warga binaan dididik agar kembali menjadi pribadi yang berguna, disiplin, dan produktif,” ungkap Kalapas.
Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak
#Kemenimipas#SetahunBerdampak
#ImipasSetahunBergerakBerdampak
#Lapasmalang
Malang — Lapas Kelas I Malang kembali melaksanakan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) bagi warga binaan yang akan mengikuti program asimilasi...
SelengkapnyaMalang-Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) hasil Program Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (UB) dengan fokus pada promosi dan brandi...
SelengkapnyaMalang - Persatuan Tenis Meja Lapas Malang (PTM L’SIMA) menggelar turnamen tenis meja yang diikuti oleh 64 warga binaan dalam rangka mem...
SelengkapnyaHai Sobat L'SIMA!
Kami ingatkan lagi yaa, Pendaftaran Magang di Lapas Malang lewat Program Nasional Magang dari Kementerian Ketena...
SelengkapnyaMalang – Dalam rangka memperingati Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tahun 2025, jajaran pegawai Lapas Kelas I Malang melaksanakan...
SelengkapnyaMalang – Sebanyak 48 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Lapas Kelas I M...
Selengkapnya
Tetap Terhubung dengan Kami di Media Sosial dan Dapatkan Informasi Terbaru Setiap Hari