Malang - Lapas Kelas I Malang melaksanakan kegiatan Tes Urine Tahap I pada Kamis ini (10/07), bertempat di ruang Klinik Lapas. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang petugas, termasuk CPNS dan Taruna Poltekip, serta 50 orang warga binaan pemasyarakatan (WBP) secara acak. Tes dibuka oleh Kalapas Malang, Teguh Pamuji, diikuti oleh jajaran pejabat struktural, dan disaksikan oleh perwakilan Polsek dan Koramil Blimbing. Pelaksanaan dilakukan oleh tim medis Lapas Malang bersama petugas perawatan, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai pukul 10.30 WIB. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara Lapas, tenaga medis, dan aparat penegak hukum dalam menjaga integritas institusi pemasyarakatan.

Tes kali ini menggunakan Core Tests Multi-Drug Test Cup CK-10P, alat deteksi yang mampu memeriksa 10 jenis zat narkotika, di antaranya amphetamine (AMP), methamphetamine (MET), marijuana (THC), benzodiazepines (BZO), opiates (OPI), carisoprodol (SOMA), cocaine (COC), MDMA, methadone (MTD), dan phencyclidine (PCP). Pelaksanaan tes dilakukan secara bertahap agar seluruh petugas dapat menjalaninya tanpa mengganggu tugas harian. Program ini dirancang sebagai upaya pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkoba dan akan dilakukan secara berkala setiap tiga bulan sekali. Ke depan, mekanisme pengawasan dan evaluasi juga akan terus diperkuat guna memastikan keberlanjutan program ini secara konsisten dan menyeluruh.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis, seluruh peserta dinyatakan negatif dari penyalahgunaan narkoba. Kegiatan berlangsung dalam keadaan aman, tertib, dan lancar. Kalapas menegaskan bahwa tes urine ini merupakan komitmen nyata Lapas Malang dalam menciptakan lingkungan kerja dan pembinaan yang bersih dari narkoba, sejalan dengan program nasional P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba). Dengan hasil yang bersih ini, diharapkan semangat antinarkoba semakin mengakar kuat dalam kultur kerja petugas maupun dalam proses pembinaan terhadap warga binaan.