Malang - Kegiatan peternakan ayam petelur di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Dari total 2.640 ekor ayam yang dipelihara hingga saat ini, tercatat 0 persen tingkat kematian, menandakan sistem pemeliharaan yang baik dan kondisi kesehatan ternak yang terjaga. Ayam-ayam ini dirawat secara intensif oleh warga binaan dengan bimbingan petugas pembina. Hasil yang stabil ini menjadi bukti keberhasilan pengelolaan peternakan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang agribisnis.

Populasi ayam dibagi menjadi dua kandang berdasarkan umur produksi. Kandang 1 berisi ayam berumur 23 minggu yang telah menghasilkan sekitar 700 butir telur per hari dengan tingkat produktivitas mencapai 55 persen. Sementara itu, kandang 2 berisi ayam berumur 21 minggu dengan hasil 340 butir per hari atau sekitar 26 persen produktivitas. Perbedaan angka ini menunjukkan fase pertumbuhan produksi yang wajar, karena ayam pada kandang kedua masih dalam masa awal bertelur. Produktivitas di kedua kandang diharapkan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia ayam menuju masa puncak produksi.

Secara keseluruhan, hasil panen telur di SAE Lapas Kelas I Malang mencapai 6 hingga 7 peti per hari, dengan setiap peti memiliki berat sekitar 10 kilogram. Hasil tersebut tidak hanya menjadi capaian produksi semata, tetapi juga bukti keberhasilan pembinaan warga binaan dalam mengelola peternakan modern. Melalui kegiatan ini, warga binaan memperoleh keterampilan teknis sekaligus pengalaman kerja yang bernilai ekonomi. Selain memperkuat ketahanan pangan internal, kegiatan ini juga menjadi wujud nyata komitmen Lapas Kelas I Malang dalam mengembangkan program kemandirian yang produktif dan berkelanjutan.