Malang – Lapas Kelas I Malang kembali menggelar Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) sebagai bagian dari proses penentuan warga binaan yang akan melaksanakan program asimilasi di SAE L’SIMA Ngajum, Kabupaten Malang (17/10). Dalam sidang kali ini, terdapat 13 warga binaan yang diajukan, namun setelah melalui proses penilaian administratif dan substantif, hanya 10 orang yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti program pembinaan kemandirian di luar tembok untuk belajar dan bekerja mendorong percepatan ketahanan pangan.

Sidang TPP dipimpin oleh jajaran pejabat struktural yang meliputi bidang pembinaan, kegiatan kerja, dan keamanan, dengan mempertimbangkan hasil evaluasi dari wali pemasyarakatan. Setiap warga binaan dinilai berdasarkan data administratif, sikap, perilaku, serta kesiapan mental dalam mengikuti pembinaan di luar Lapas. “Penetapan ini bukan sekadar seleksi, tetapi juga bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa peserta asimilasi benar-benar layak dan siap berkontribusi di SAE,” ujar Kalapas Malang, Teguh Pamuji.

Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya percepatan optimalisasi SAE L’SIMA Ngajum sebagai pusat ketahanan pangan Pemasyarakatan Jawa Timur. Dengan menempatkan warga binaan yang memenuhi syarat, berkompeten dan koorperatif, diharapkan program asimilasi mampu memperkuat produktivitas sektor pertanian dan peternakan binaan. “Kami berkomitmen menjadikan SAE sebagai ruang pembinaan yang produktif dan berdaya guna, demi mendukung program ketahanan pangan nasional,” pungkas beliau.