Malang — Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang, Teguh Pamuji, meninjau langsung kegiatan Pembinaan kemandirian budidaya tempe yang berlangsung di area bimbingan kerja, Senin (02/06). Kegiatan ini merupakan salah satu program pembinaan kemandirian yang dikembangkan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan produktif dan bernilai ekonomi. Dalam kunjungannya, Kalapas menyaksikan langsung proses produksi yang dilakukan oleh 10 orang warga binaan. Budidaya ini telah berjalan secara konsisten dan setiap harinya mampu menghasilkan sekitar 100 kilogram tempe. Program ini menunjukkan komitmen Lapas Malang dalam mendorong pembinaan berbasis kemandirian dan pemberdayaan.

Dari total hasil produksi harian, sebanyak 75 kilogram tempe dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Dapur Sehat Lapas Malang. Sedangkan sisanya, sekitar 25 kilogram, diolah menjadi jajanan gorengan yang dipasarkan melalui kantin koperasi lapas. Hasil olahan ini turut memberikan nilai tambah dan menciptakan sirkulasi ekonomi internal yang sehat dan produktif. Kalapas menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras warga binaan dan petugas pembimbing yang mendampingi kegiatan ini. “Tempe yang dibuat di sini tidak hanya layak konsumsi, tapi juga menjadi simbol kemandirian, karena kita bisa memenuhi kebutuhan sendiri dari hasil karya sendiri,” ucapnya.

Menurut Teguh Pamuji, kegiatan seperti ini mencerminkan semangat kemandirian yang sejalan dengan arah pembangunan nasional melalui program Asta Cita Presiden serta akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kalapas menegaskan bahwa Lapas tidak hanya menjadi tempat menjalani pidana, tetapi juga ruang pembelajaran dan pemberdayaan. Dengan pembinaan yang terarah, para warga binaan dapat memperoleh bekal keterampilan yang berguna saat kembali ke tengah masyarakat. “Kami akan terus dorong program-program pembinaan seperti ini agar Lapas benar-benar menjadi tempat tumbuhnya pribadi-pribadi yang lebih baik,” tegas Teguh. Lapas Malang berkomitmen untuk memperluas program sejenis agar semakin banyak warga binaan yang bisa berkarya dan mandiri.